Posts

Terjebak Mie Instan

Suatu hari saya pergi ke Bogor bersama suami saya. Ups, fyi, saya sekarang sudah bersuami lho. Merujuk dari kisah Lamaran, maka saya beritahukan bahwa saya sudah MENIKAH. Sekali lagi, saya SUDAH MENIKAH. Ahaha, ga pake capslock pun harusnya udah kebaca deh ya. Sooo, singkat cerita, kemana saya pergi, ada pengawal pribadi, siaga 24 jam. Maaf, suamiku, bukannya aku mau menyamakanmu dengan fungsi satpam, tapi emang sedikit mirip sih. Eh?! Intinya kami pergi ke Bogor. Naik kereta. Naik angkot trus jalan kaki. Tujuannya sederhana saja, cuma pengen jalan-jalan. Kalo ga akhir pekan mana bisa jalan berdua sepuasnya. Sampe di kota itu, kami masuk ke mall. Bukaaaan, bukan mau shoping. Saya cuma butuh ac nya. Saya butuh rasa nyessss di dalam mall. Ndeso y? Ngga masalah. Di luar udara panas sekali. Saya pengen es krim. Masuk ke supermarket, beli buah sama es krim dan slese. Nah disinilah awal cerita. Hampir mau keluar pintu mall, ada toko unik. Semua yang dijual adalah produk alami. Lulur alami. S

Si Kambing Gembel

Image
Saya sedang tergila-gila dengan kartun domba di televisi. Jelas dong, Shaun The Sheep. Orang jawa menyebutnya wedhus gembel ato kambing gimbal, ya karena bulunya yang kruwel-kruwel kayak rambut gimbal. Nah kalo pernah denger gunung merapi meletus, trus orang-orang pada bilang 'gunung merapi ngeluarin wedhus gembel' itu bukan brarti keluar domba-domba putih dari mulut gunung, tapi karena kepulan awan panasnya yang mirip kayak bulu kambing gimbal ini. Kembali ke topik Shaun The Sheep. Coba amati kawanan domba dalam film kartun itu. Begitu lucu, imut, bersih dan menggemaskan. Tingkahnya pun bisa jadi hiburan, apalagi si gendut tukang makan. Ahh, jadi pengen melihara domba. Mulailah saya pengen tau, trus iseng tanya. Alhasil saya dapatkan info harga domba yang masi muda sekitar 300 ribu, jadi kalo saya beli sepasang total 600 ribu. Beli sepasang biar nanti bisa beranak pinak. Trus infornya juga, si domba jenis ini sangat mudah dipelihara dan sekali beranak bisa banyak. Okeaalah.

Edisi Bangun Tidur

Image
Waduh malas sekali saya ini. Berbulan-bulan tak menyentuh blog. Atau, memang sudah ada yang lebih menarik? Hihi... Eniwei, sekarang sudah masuk musim hujan lagi. Mau pagi, siang sore malem, hujan hujan dan hujan. Asik juga lho, jadi pules tidurnya, apalagi kalo pas ujan deres, tidur pake selimut tebel. Tapi tapi tapi, bukan itu yang akan saya bahas. Sejak musim hujan datang, saya suka memandangi titik-titik hujan yang turun di halaman. Mengamati aliran air yang berbondong-bondong pergi ke hilir, mungkin mereka sedang mencari tempat nyaman untuk istirahat setelah perjalanan jauh dari langit. Dan sekali lagi saya merasa ada yang kurang. Apa coba..? Aha!! ini dia. Jaman sekarang ga ada lagi anak-anak yang main hujan-hujanan, mandi air hujan dibawah talang sambil main kapal kertas. Talang air itu seperti lengkungan aluminium memanjang yang dipasang di atap, gunanya buat lewat air hujan. Mana ada orang tua yang ngebolehin anaknya main air kotor. Bisa jadi batuk, pilek dan sederet daftar l

Sapi oh Sapi

Image
Barusan saya lihat liputan tentang pembuaan keju di sebuah desa di Jawa Barat. Yang membuat saya tertarik, bukan keju-keju yang menggiurkan itu, melainkan sapi-sapi perah yang menghasilkan bahan baku keju tersebut. Awalnya saya melihat para petugas pemerah sapi, gimana mereka memperlakukan sapi-sapi itu. Dimandiin. Dielus-elus. Diajak ngobrol. Disayang-sayang. Owh dan saya pun jadi berangan-angan (semoga tidak sampai terbang terlalu jauh). Saya jadi sangat ingin bisa memelihara sapi. Saya pengen kasi nama ke sapinya, mandiin, ngajak curhat, ngelus-elus, ngasi makan, biar serasa kayak melihara beruang kutub. Haha. Apalagi perawakan sapi yang guendut itu, sangat menyenangkan buat ditonjok-tonjok (eh, engga ya?!). Foto di atas adalah sapi perah. Bandingkan dengan foto beruang kutub dibawah. Hampir hampir sama kan ya. Sementara yang satu ini, si Cantik yang pandai bergaya ala sapi. Trus katanyah ni, ada penelitian yang membuktikan bahwa hasil perahan susu sapi akan berbeda kualitas dan kua

Semangat Sarapan..!!

Image
Oke. Entah kenapa saya tidak suka dengan aktivitas tidur pagi setelah sholat subuh. Dan saya terkadang merasa kesal dengan orang-orang di sekitar saya yang juga tidur setelah sholat subuh. Bukankah para nenek selalu bilang "jangan tidur pagi nduk, nanti rejekinya dipatok ayam". Pernah denger dong ya?? Nah itu dia, maksud para orangtua itu, jangan tidur pagi, nanti ga dapet rezeki di pagi hari. Kebetulan sekali, peraturan ini sangat sesuai di kampung saya. Kenapa? Karena tepat di sebelah rumah saya ada sebuah pasar terbesar di Kecamatan. Uniknya, pasar ini dimulai jam 2 pagi dan hanya berlangsung sampai jam 8 pagi. Wah wah wah kalo ada pedagang yang habis shubuh tidur lagi dan bangun kesiangan, jelas pasarnya udah bubar duluan dong ya, hilang deh rezeki pagi hari. Tapi rezeki di pagi hari itu bukan masalah dapet penghasilan aja. Bisa diartikan juga, dengan tidak melewatkan pagi hari, kita bisa keluar rumah untuk menghirup udara segar yang menyehatkan paru-paru. Jika paru-paru

Road To Lamaran (part 2) - habis

Hai hai hai... Bisa posting lagi. Senangnya..! Akhir2 ini, beneran jadi hari yang menyibukkan. Ngeberesin kerjaan, bolak balik Jogja Bandung, sercing2 tempat kursus... taaapi setidaknya tetep ada yang bikin hati ini kebat kebit kesenengan. Yoi..ngurus persiapan buat nikah! Alhamdulillah, saya mau meneruskan cerita Road To Lamaran (part 1) , ini dia kisah lanjutannya : Singkat cerita, kami (saya dan mas), memutuskan untuk beli cincin tunangan di Bandung. Selain lebih mantap dengan produknya, waktunya pun bertepatan dengan mas yang lagi ada tugas kerja di Bandung. Hari Sabtu pagi, mas berangkat dari Jakarta menuju Bandung. Rencananya setelah mas mengisi acara di sebuah kampus terkenal itu, kami akan langsung meluncur ke toko cincin. Toko tutup jam 5. Lumayan masi ada waktu. Jam 13.00 Ada sms dari mas, isinya kurang lebih gini : dek, mas udah nyampe Bandung, langsung menuju kampus buat ngisi acara jam dua. Nanti kita ketemuan di jalan menuju toko skitar jam stengah 3 ya. Jam 14.00 Saya d

Jangan Lupa Gula Jawanya!

Image
Subhanallah..Allah masi memberi saya nikmat sakit. Beberapa hari yang lalu tepatnya sudah seminggu ini saya terserang batuk dan pilek. Kata orang2 sie ini penyakitnya anak kecil, tapi pun demikian, penyakit ini telah terbukti bisa menakhlukkan tubuh saya. Ditambah ada sariawan buwesar nongol di lidah, jadilah semakin ga selera makan. Berdasarkan diagnosa ibuk (pada dasarnya saya paling tidak suka ke dokter, jadi meski sakit begini, cukup ibuk yang jadi dokter) saya terserang batuk pilek akibat kecapekan empat hari keliling kota. Sehari, dua hari batuk pilek semakin menjadi jadi. Ibu yang cerdas segera turun tangan. Saya pun langsung dibuatin obat tradisional. FYI, yang saya suka dari pengobatan ala ibuk, penanganan sakitnya tidak melibatkan obat dokter yang berbentuk pil ato kapsul itu. Karena sampai sekarang dan udah segede ini, saya paling tidak bisa minum obat yang langsung ditelan utuh! mau diminum pake air kek, pake pisang, pake nasi, semua gak manjur.. tetep aja saya ga bisa nele