Posts

Showing posts from 2010

Rasanya Kembali Jadi Anak-Anak

Image
Yippie yippie...akhirnya saya bisa pulang ke kampung halaman melepas rindu dengan keluarga dan suasana desa. Di kampung sekarang juga lagi musim ujan. Ga di bandung, ga di rumah, ujan setiap saat. Tapi ada satu yang membedakan dua tempat ini. Ya! Laron. Setiap pagi-pagi sehabis hujan, terkadang muncul laron yang beterbangan rendah seolah minta dikejar. Saya jadi teringat jaman-jaman masih muda (sadar diri kalo sekarang udah tua) tiap pagi minta dibangunin buat ngejar laron. Pagi itu saya tidak sengaja keluar rumah saat pagi buta. Saya lihat ada somethings yang beterbangan. Ahha! Ada laron coy. Saya pun dengan semangat 45 bergegas turun ke halaman menghadang sekawanan laron. Lari sana sini mengejar dan menangkap. Saya pikir2 saya jadi seperti anak kecil. ckckck. FYI, sampe sekarang saya masih belum tau kebenaran berita tentang laron. Ibuk pernah bilang kalo laron yang mati trus terkubur di tanah itu lama kelamaan akan tumbuh menjadi rumput teki. Saya pernah mencabut salah satu rumput di

Road To Lamaran (Part 1)

Image
Subhanallah...segala puji hanya untuk Allah. Saya merasa selalu mendapakan rezeki yang berlimpah. Empat bulan yang lalu saya lulus kuliah, kemudian wisuda. Alhamdulillah bisa dapet kerja meskipun masi ecek2..tetap harus disyukuri. Dan sekarang, berita itu begitu membahagiakan saya. InsyaAllah segera akan ada acara yang ditunggu2 hampir setiap wanita. Ya!! Lamaran dan menikah. Rencana itu begitu cepat. Bermula dari orang tua mas Tam yang akan berlibur ke Jakarta, muncullah rencana untuk sekalian mengadakan acara lamaran. Planning buat perjalanan dan konsep acara segala macem sudah disusun rapi. Satu yang masih belum dapet : cincin untuk tunangan! Seperti orang2 pada umumnya, kami langsung hunting toko cincin. Mas Tam kebagian hunting di Jakarta, karena memang tempat kerjanya di kota padat penduduk itu. Saya hunting di Bandung, muter2 kota bandung yang notabene saya sendiri sama sekali belum tau toko emas mana yang bagus. Awalnya pas hari minggu, mas menyempatkan ke Bandung buat nyari ba

Sekeluarga Harus Waspada

Seperti biasa...hari libur adalah saat yang tepat untuk beres2 rumah. Seisi rumah dengan bangga mempercayakan pekerjaan ini ke saya (sebenernya lebih tepat karena saya hanya dua bersaudara dan kakak saya lebih suka bikin nasi goreng di dapur daripada membersihkan kaca jendela). Walhasil, sayalah yang bertugas membereskan seisi rumah, membersihkan kaca jendela, nyapu, ngepel plus nata perabot rumah. Terkadang kalau dirumah bakal ada acara keluarga, sayalah yang di daulat untuk membersihkan dan merapikan rumah beserta krucil2nya. Yosh!! Dan kalau sedang beres2 rumah, penyakit perfeksionis itu selalu kambuh. Taget saya : rumah harus benar2 bersih dan rapi, tak boleh ada satu kursipun yang posisinya miring, tak boleh ada selembar kertas pun yang tergeletak tidak pada tempatnya, juga tak boleh ada barang yang diposisikan sembarangan. Target itulah yang menjadikan keluarga saya bahagia waspada. Bahagia tentu karena rumah jadi kinclong, tapi bakal terus waspada berkat barang2 krusial jadi sus

Just Like A Princess

Image
Namanya juga perempuan, masalah baju bisa jadi hal yang krusial. Begitu juga dengan saya. Beberapa minggu menjelang hari bahagia alias wisuda, saya sengaja meluangkan waktu untuk mendesain model baju wisuda dan membeli kain untuk dianter ke penjahit. Saya lebih suka bikin ke penjahit dari pada beli jadi. Selain karena bisa menentukan desain sesuai keinginan, yang pasti ukuran baju bisa pas dengan badan saya yang pada kenyataannya susah disesuaikan dengan standar ukuran baju toko. Anyway..saya putuskan warna yang saya pilih adalah merah marun. Tadinya ada sedikit diskusi dengan ibuk. me : buk, bagusnya wisudaan pake baju warna apa ya? mom : yang kalem aja me : coklat lagi kah? mom : jangan coklat, kamu udah kebanyakan baju warna coklat me : putih? mom : jangan, kayak pengantin me : biru muda? mom : ga bagus kalo buat foto me : warna emas gimana? mom : ibuk mau pake kebaya warna emas yang kemaren..nanti kita samaan gmana? me : pink muda? (udah mulai putus asa) mom : ka

HAICAN Sungguh Mempesona

Image
Ada seekor kucing betina yang sering menyambangi kosan saya, warnanya bagus, kombinasi putih, hitam, merah, dan menurut saya termasuk golongan sangat cantik (tentunya untuk level seekor kucing). Dia tak punya majikan, tak punya rumah, tak punya saudara. dan tentu saja tak punya nama. Saya berinisiatip menamainya Haican.. dengan nama panjangnya Hai Cantik. Kucing yang manja dan selalu cari perhatian. Ketika ada orang lewat, tak ada angin tak ada hujan dia langsung melakukan gaya bergelung2 di lantai. Ketika mood bermainnya sedang tinggi, tanpa kasih aba2 dia langsung mengejar siapapun yang sedang berjalan dan berpura pura menggigit kaki (meskipun terkadang dia menggigit betulan). Kucing aneh. Menurut saya, Haican termasuk kucing primadona, terbukti dengan banyaknya kucing cowok yang selalu dan selalu membuntutinya. Wow!! Satu lagi, Haican hobi banget punya anak. Hampir 3 bulan sekali dia punya anak yang lucu dan warna warni. Baru baru ini ketika Haican telah melahirkan anak yang keseki

Hari Penentuan

Segala puji hanya untuk Allah yang memiliki segala KuasaNya... Lama ga nulis di blog, baru sekarang bisa menyempatkan diri buat menyentuhnya kembali. Beberapa bulan terakhir ini, hari-hari saya terasa begitu berat, meskipun pada akhirnya saya sangat suka dengan endingnya, hahay!. Dimulai dari pertengahan tahun ini, hari demi hari saya lalui dengan menekuni Tugas Akhir yang tak kunjung selesai. Bolak balik ke dosen pembimbing, revisi disana sini, browsing materi kemana mana, sampai begadangpun jadi rutinitas saya. Tujuan saya hanya satu, segera selesaikan skripsi ini dan saya bisa menikmati bahagianya mengenakan toga. Okkay! Seminggu, 2 minggu, sebulan, dua bulan..dan waktu yang ditentukanpun telah tiba. Saatnya sidang tugas akhir. Tepat di hari jumat, jam 9 pagi saya sudah siap dengan apapun yang terjadi. Dalam hati saya bertekaddd sekuat baja, pokoknya sebelum sholat dzuhur nanti, saya udah membereskan sidang tugas akhir yang mematikan ini (ga segitunya juga kalee!!). Entah bagaimana

I'm Younger!!!

Sedih memang menemui kenyataan bahwa saya sudah tua, bukan tua like my mom but tuanya ukuran anak muda. At least saya udah berkepala dua, itu artinya tidak bisa dibilang sebagai remaja! Setiap kali saya nonton TV ato ngeliat iklan..kakak saya selalu komentar, "aiih..isinya penuh anak umur belasan taun". Ya iya lah, belasan itu bisa jadi puncak karir mereka. Cuman yang saya heran, kenapa jadinya artis yang umur belasan itu terlihat lebih tua 10 tahun daripada umur yang sebenarnya. Saya menganggapnya sebagai boros muka. HHaha Dan balik lagi ke pokok bahasan. Well, muka saya biasa aja. Cantik juga tidak, jelek banget juga enggalah. Cukupan -sebenernya ini lebih untuk menentramkan diri sendiri, haha-. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang lagi puyeng mikirin skripsi, sekarang ini saya sangat amat tidak memperhatikan penampilan. Bodo amat orang bilang saya g bisa dandan -kenyataannya emang g suka dandan- yang penting bersih rapi dan wangi. Malam itu saya keluar kosan buat beli maka

Seremnya Dokter Gigi

Beginilah jadinya klo waktu kecil bandel g mau ke dokter gigi. Sampe gedepun jadinya takut buat periksa gigi. Jadi ceritanya beberapa waktu yang lalu saya merasakan tanda-tanda adanya ketidakberesan. Tanda ini bersumber pada gigi saya. Setiap kali gosok gigi kok warna giginya masih tidak menawan (padahal setelah diusut emang gigi saya sama sekali tidak menarik). Nah setelah konsultasi pada ibuk yang notabene tidak tahu menahu masalah pergigian, disimpulkan bahwa itu namanya karang gigi. Doh. Saya langsung ngebayangin pantai dengan karang yang item2 itu -plis demi kebaikan bersama, jangan bayangin karang dan gigi secara bersamaan-. Keputusan pun diambil. Saya harus ke dokter gigi! Hwasyah. Seumur umur belum pernah ke doker gigi. Sayanya si gak takut sama dokter gigi. Beneran, klo dokter gigi itu biasanya cantik ato ganteng ato setidaknya ramah. Yang horoh itu alat2nya. Menurut saya semuanya lancip dan bakalan menyiksa gigi ini. Singkat cerita sore itu saya berangkat ke dokter gigi. Tent

World

Image
Akhirnya akhirnya akhirnya. Sukses bikin blog setelah sekian lama g kesampean terus. Beneran saya baru tau sekarang. Yang bener itu hello world! bukan hello word. Dari dulu si saya mikir kenapa harus "halo kata"? ternyata oh ternyata yang bener itu "halo dunia". Dooh. Selama ini berarti malu2in dong y di depan banyak orang bilangnya hello word. Dan saya pengen banget pake henna kayak mbak-mbak ini (g nyambung emang). Tapppi.... Apapun hello nya, yang penting saya sudah punya blog. Yess!